Manfaat Dahsyatnya Gerakan Shalat Bagi Kesehatan Manusia
Melaksanakan shalat sebagai salah satu rukun Islam yang merupakan perintah agama. Namun dibalik itu ternyata secara medis shalat adalah gerakan paling ideal dan bagi fungsi dan pergerakan anatomi tubuh manusia. Sehingga shalat tidak hanya bermanfaat secara rohani tetapi secara jasmani dapat meningkatkan kesehatan manusia. Gerakan shalat memberi dampak yang sangat positif bagi kesehatan dan diyakini sebagai obat terhadap berbagai macam penyakit. Ibadah shalat merupakan ibadah yang paling tepat untuk peningkatan metabolisme dan kelancaran peredaran darah tubuh manusia. Berbagai peneliti telah menganalisa terhadap setiap gerakan di dalam shalat mempunyai manfaat masing-masing.
Menurut peneletian Alvan GoldstienDengan melakukan dengan ritual meditasi maka dapat mengembalikan otak memproduksi zat endorphin. Zat endorphin dalam otak manusia yaitu zat yang memberikan efek menenangkan, yang disebut endogegonius morphin. Drs Subandi MA menjelaskan bahwa kelenjar endorfina dan enkafalina yang di hasilkan oleh kelenjar pituitrin di otak ternyata mempunyai efek yang mirip dengan opiat (candu) yang memiliki fungsi kenikmatan (pleasure principle), Sehingga di sebut opiat endogen.
Maka seseorang yang sengaja memasukan zat morfin ke dalam tubuh maka kelenjar endorphin akan berhenti secara otomatis. Dan para pengguna narkoba apabila melakukan penghentian morphin dari luar secara tiba-tiba, akan mengalami sakau (ketagihan yang menyiksa dan gelisah) karena otak tidak lagi memproduksi zat endhorphin yang secara alami. Sehingga Sholat yang benar atau melakukan Dzikir-dzikir yang banyak memberikan dampak efek ketenangan
Penelitian ilmiah tentang manfaat shalat bagi kesehatan manusia banyak mendapat perhatian dari para sarjana di Barat. Sesuatu yang awalnya sulit diterima oleh akal-pikiran mereka, ternyata setelah diteliti lebih jauh, gerakan sholat bukan hanya bersifat ritual, tetapi juga mempunyai nilai-nilai kesehatan yang sangat masuk akal walau ditinjau secara medis sekalipun.
Gerakan-gerakan shalat ternyata dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Hal inilah telah mendapat pengakuan dari Harvard University, Amerika Serikat. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika menyatakan diri masuk Islam setelah diam-diam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud. Di samping itu, gerakan-gerakan dalam sholat sekilas mirip gerakan yoga ataupun peregangan (stretching). Intinya, berguna untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan sholat dibandingkan gerakan lainnya adalah di dalam sholat kita lebih banyak menggerakkan anggota tubuh, termasuk jari-jari kaki dan tangan.
Pada dasarnya, seluruh gerakan sholat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh lentur, kerusakan sel dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan secara rutin, maka sel-sel yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi pun berlangsung dengan lancar. Alhasil, tubuh senantiasa bugar.
Menurut penelitian Prof. Dr. Muhammad Soleh dalam desertasinya yang berjudul “Pengaruh Sholat Tahajud terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imonologik: Suatu Pendekatan Neuroimunologi”. Prof. Soleh menggondol gelar S-3 di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. S-1 Tarbiyah dan S-2 Psikologi Konseling, guru besar di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Beliau menyelesaikan studi S-3 dibidang Kedokteran.
Shalat Tahajud pun, ternyata bukan hanya sekadar sholat tambahan (sunnah muakkad), tetapi jika dilakukan secara rutin dan ikhlas, akan bisa mengatasi penyakit kanker. Secara medis, shalat tahajud mampu menumbuhkan respons ketahanan tubuh (imunologi) khususnya pada imunoglobin M, G, A, dan limfositnya yang berupa persepsi serta motivasi positif. Selain itu, juga dapat mengefektifkan kemampuan individu untuk menanggulangi masalah yang dihadapi.
Shalat yang ihlas dan kusyuk dibuktikan secara kuantitatif melalui sekresi hormon kortisol dengan parameter kondisi tubuh. Pada kondisi normal, jumlah kortisol pada pagi hari normalnya antara 38-690 nmol/liter. Sedangkan pada malam hari atau setelah pukul 24.00, jumlah ini meningkat menjadi 69-345 nmol/liter. Kalau jumlah hormone kortisolnya normal, dapat diindikasikan bahwa orang tersebut tidak ikhlas karena merasa tertekan. Demikian juga sebaliknya.
Orang dalam keadaan depresi, stress atau punya beban psikologis yang berat biasanya rentan sekali terhadap penyakit kanker dan infeksi. Dengan melakukan shalat tahajud secara rutin dan disertai perasaan ihklas serta tidak terpaksa, seseorang akan memiliki respon imun yang baik serta besar kemungkinan terhindar dari penyakit infeksi dan kanker. Berdasarkan perhitungan medis, shalat tahajud yang demikian menyebabkan seseorang memiliki ketahanan tubuh yang baik.
Gerakan awal sholat dengan posisi tubuh berdiri tegak (gambar 1), mengangkat kedua tangan sejajar telinga (gambar 2), lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah (gambar 3). Gerakan ini bermanfaat untuk melancarkan aliran darah, getah bening (limfe), dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak menjadikan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh.Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang membuat aliran darah lancar dan kaya dengan oksigen. Kedua tangan yang didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah adalah sikap untuk menghindarkan diri dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.Ruku’Ruku’ (gambar 4) adalah gerakan membungkuk saat sholat. Gerakan ini bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan posisi serta fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat saraf. Posisi jantung yang sejajar dengan otak saat membungkuk tersebut menjadikan aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut (gambar 4) berfungsi untuk merelaksasikan otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah sarana latihan bagi kemih sehingga gangguan prostate dapat dicegah.Ruku’ yang sempurna ditandai dengan tulang belakang yang lurus (gambar 4) sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung, air tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.I’tidalGerakan bangun dari ruku’ dan tubuh kembali tegak (belakang gambar 5) setelah mengangkat kedua tangan setinggi telinga merupakan variasi dari postur setelah ruku’ dan sebelum sujud. Gerakan ini bermanfaat sebagai latihan yang baik bagi organ-organ pencernaan. Pada saat I’tidal dilakukan, organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Hal ini memberi efek melancarkan pencernaan.SujudPosisi sujud (gambar 6 di atas)yang menungging dengan meletakkan kedua tangan di lantai di sebelah kanan dan kiri telinga, dengan lutut, ujung kaki, dan dahi juga di atas lantai berguna untuk memompa getah bening ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir orang yang melakukan sholat. Oleh karena itu, sebaiknya sujud dilakukan dengan tuma’ninah, tidak tergesa-gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Posisi seperti ini menghindarkan seseorang dari gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik ruku’ maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.Gerakan sujud tergolong unik. Sujud memiliki falsafah bahwa manusia menundukkan diri serendah-rendahnya, Bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis) yang di dalami Prof. Dr. Muhammad Soleh, gerakan ini mengantarkan manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa?Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan oksigen. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yang memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tuma’ninah dan kontinu dapat memicu peningkatan kecerdasan seseorang.Setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara normal. Darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak melainkan ketika seseorang sujud dalam sholat. Urat saraf tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini berarti, darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikuti waktu shalat, sebagaimana yang telah diwajibkan dalam Islam.Riset di atas telah mendapat pengakuan dari Harvard University, Amerika Serikat. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan diri masuk Islam setelah diam diam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud.Di samping itu, gerakan-gerakan dalam shalat sekilas mirip gerakan yoga ataupun peregangan (stretching). Intinya, berguna untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan sholat dibandingkan gerakan lainnya adalah di dalam shalat kita lebih banyak menggerakkan anggota tubuh, termasuk jari-jari kaki dan tangan.Sujud juga merupakan latihan kekuatan otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.Masih dalam posisi sujud, manfaat lain yang bisa dinikmati kaum hawa adalah otot-otot perut (rectus abdominis dan obliqus abdominis externus) berkontraksi penuh saat pinggul serta pinggang terangkat melampaui kepala dan dada. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lebih lama yang membantu dalam proses persalinan. Karena di dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami, otot ini justru menjadi elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan dan mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).Duduk di antara sujudSetelah melakukan sujud, kita melakukan duduk (gambar 7). Dalam shalat terdapat dua jenis duduk: iftirosy (tahiyat awal) dan tawaru’ (tahiyat akhir). Hal terpenting adalah turut berkontraksinya otot-otot daerah perineum. Bagi wanita, di daerah ini terdapat tiga liang yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih. Saat tawarru’, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum. Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.Perbedaan duduk iftirosy (tahiyat awal) dan tawarru’ (tahiyat akhir) terletak pada posisi telapak kaki. Pada saat iftirosy, tubuh bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan saraf nervus Ischiadius. Posisi ini mampu menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan.Duduk tawarru’ sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (uretra), kelenjar kelamin pria (prostate) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan dengan benar, posisi seperti ini mampu mencegah impotensi.Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy (gambar .8) dan tawarru’ (gambar 10a)menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.SalamSalam adalah gerakan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal(gambar 11). Salam bermanfaat untuk merelaksasikan otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala sehingga mencegah sakit kepala serta menjaga kekencangan kulit wajah.
Menurut peneletian Alvan GoldstienDengan melakukan dengan ritual meditasi maka dapat mengembalikan otak memproduksi zat endorphin. Zat endorphin dalam otak manusia yaitu zat yang memberikan efek menenangkan, yang disebut endogegonius morphin. Drs Subandi MA menjelaskan bahwa kelenjar endorfina dan enkafalina yang di hasilkan oleh kelenjar pituitrin di otak ternyata mempunyai efek yang mirip dengan opiat (candu) yang memiliki fungsi kenikmatan (pleasure principle), Sehingga di sebut opiat endogen.
Maka seseorang yang sengaja memasukan zat morfin ke dalam tubuh maka kelenjar endorphin akan berhenti secara otomatis. Dan para pengguna narkoba apabila melakukan penghentian morphin dari luar secara tiba-tiba, akan mengalami sakau (ketagihan yang menyiksa dan gelisah) karena otak tidak lagi memproduksi zat endhorphin yang secara alami. Sehingga Sholat yang benar atau melakukan Dzikir-dzikir yang banyak memberikan dampak efek ketenangan
Penelitian ilmiah tentang manfaat shalat bagi kesehatan manusia banyak mendapat perhatian dari para sarjana di Barat. Sesuatu yang awalnya sulit diterima oleh akal-pikiran mereka, ternyata setelah diteliti lebih jauh, gerakan sholat bukan hanya bersifat ritual, tetapi juga mempunyai nilai-nilai kesehatan yang sangat masuk akal walau ditinjau secara medis sekalipun.
Gerakan-gerakan shalat ternyata dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Hal inilah telah mendapat pengakuan dari Harvard University, Amerika Serikat. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika menyatakan diri masuk Islam setelah diam-diam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud. Di samping itu, gerakan-gerakan dalam sholat sekilas mirip gerakan yoga ataupun peregangan (stretching). Intinya, berguna untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan sholat dibandingkan gerakan lainnya adalah di dalam sholat kita lebih banyak menggerakkan anggota tubuh, termasuk jari-jari kaki dan tangan.
Pada dasarnya, seluruh gerakan sholat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh lentur, kerusakan sel dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan secara rutin, maka sel-sel yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi pun berlangsung dengan lancar. Alhasil, tubuh senantiasa bugar.
Menurut penelitian Prof. Dr. Muhammad Soleh dalam desertasinya yang berjudul “Pengaruh Sholat Tahajud terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imonologik: Suatu Pendekatan Neuroimunologi”. Prof. Soleh menggondol gelar S-3 di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. S-1 Tarbiyah dan S-2 Psikologi Konseling, guru besar di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Beliau menyelesaikan studi S-3 dibidang Kedokteran.
Shalat Tahajud pun, ternyata bukan hanya sekadar sholat tambahan (sunnah muakkad), tetapi jika dilakukan secara rutin dan ikhlas, akan bisa mengatasi penyakit kanker. Secara medis, shalat tahajud mampu menumbuhkan respons ketahanan tubuh (imunologi) khususnya pada imunoglobin M, G, A, dan limfositnya yang berupa persepsi serta motivasi positif. Selain itu, juga dapat mengefektifkan kemampuan individu untuk menanggulangi masalah yang dihadapi.
Shalat yang ihlas dan kusyuk dibuktikan secara kuantitatif melalui sekresi hormon kortisol dengan parameter kondisi tubuh. Pada kondisi normal, jumlah kortisol pada pagi hari normalnya antara 38-690 nmol/liter. Sedangkan pada malam hari atau setelah pukul 24.00, jumlah ini meningkat menjadi 69-345 nmol/liter. Kalau jumlah hormone kortisolnya normal, dapat diindikasikan bahwa orang tersebut tidak ikhlas karena merasa tertekan. Demikian juga sebaliknya.
Orang dalam keadaan depresi, stress atau punya beban psikologis yang berat biasanya rentan sekali terhadap penyakit kanker dan infeksi. Dengan melakukan shalat tahajud secara rutin dan disertai perasaan ihklas serta tidak terpaksa, seseorang akan memiliki respon imun yang baik serta besar kemungkinan terhindar dari penyakit infeksi dan kanker. Berdasarkan perhitungan medis, shalat tahajud yang demikian menyebabkan seseorang memiliki ketahanan tubuh yang baik.
Manfaat Setiap Gerakan Shalat
Takbiratul IhramGerakan awal sholat dengan posisi tubuh berdiri tegak (gambar 1), mengangkat kedua tangan sejajar telinga (gambar 2), lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah (gambar 3). Gerakan ini bermanfaat untuk melancarkan aliran darah, getah bening (limfe), dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak menjadikan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh.Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang membuat aliran darah lancar dan kaya dengan oksigen. Kedua tangan yang didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah adalah sikap untuk menghindarkan diri dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.Ruku’Ruku’ (gambar 4) adalah gerakan membungkuk saat sholat. Gerakan ini bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan posisi serta fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat saraf. Posisi jantung yang sejajar dengan otak saat membungkuk tersebut menjadikan aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut (gambar 4) berfungsi untuk merelaksasikan otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah sarana latihan bagi kemih sehingga gangguan prostate dapat dicegah.Ruku’ yang sempurna ditandai dengan tulang belakang yang lurus (gambar 4) sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung, air tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.I’tidalGerakan bangun dari ruku’ dan tubuh kembali tegak (belakang gambar 5) setelah mengangkat kedua tangan setinggi telinga merupakan variasi dari postur setelah ruku’ dan sebelum sujud. Gerakan ini bermanfaat sebagai latihan yang baik bagi organ-organ pencernaan. Pada saat I’tidal dilakukan, organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Hal ini memberi efek melancarkan pencernaan.SujudPosisi sujud (gambar 6 di atas)yang menungging dengan meletakkan kedua tangan di lantai di sebelah kanan dan kiri telinga, dengan lutut, ujung kaki, dan dahi juga di atas lantai berguna untuk memompa getah bening ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir orang yang melakukan sholat. Oleh karena itu, sebaiknya sujud dilakukan dengan tuma’ninah, tidak tergesa-gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Posisi seperti ini menghindarkan seseorang dari gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik ruku’ maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.Gerakan sujud tergolong unik. Sujud memiliki falsafah bahwa manusia menundukkan diri serendah-rendahnya, Bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis) yang di dalami Prof. Dr. Muhammad Soleh, gerakan ini mengantarkan manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa?Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan oksigen. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yang memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tuma’ninah dan kontinu dapat memicu peningkatan kecerdasan seseorang.Setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara normal. Darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak melainkan ketika seseorang sujud dalam sholat. Urat saraf tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini berarti, darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikuti waktu shalat, sebagaimana yang telah diwajibkan dalam Islam.Riset di atas telah mendapat pengakuan dari Harvard University, Amerika Serikat. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan diri masuk Islam setelah diam diam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud.Di samping itu, gerakan-gerakan dalam shalat sekilas mirip gerakan yoga ataupun peregangan (stretching). Intinya, berguna untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan sholat dibandingkan gerakan lainnya adalah di dalam shalat kita lebih banyak menggerakkan anggota tubuh, termasuk jari-jari kaki dan tangan.Sujud juga merupakan latihan kekuatan otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.Masih dalam posisi sujud, manfaat lain yang bisa dinikmati kaum hawa adalah otot-otot perut (rectus abdominis dan obliqus abdominis externus) berkontraksi penuh saat pinggul serta pinggang terangkat melampaui kepala dan dada. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lebih lama yang membantu dalam proses persalinan. Karena di dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami, otot ini justru menjadi elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan dan mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).Duduk di antara sujudSetelah melakukan sujud, kita melakukan duduk (gambar 7). Dalam shalat terdapat dua jenis duduk: iftirosy (tahiyat awal) dan tawaru’ (tahiyat akhir). Hal terpenting adalah turut berkontraksinya otot-otot daerah perineum. Bagi wanita, di daerah ini terdapat tiga liang yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih. Saat tawarru’, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum. Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.Perbedaan duduk iftirosy (tahiyat awal) dan tawarru’ (tahiyat akhir) terletak pada posisi telapak kaki. Pada saat iftirosy, tubuh bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan saraf nervus Ischiadius. Posisi ini mampu menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan.Duduk tawarru’ sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (uretra), kelenjar kelamin pria (prostate) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan dengan benar, posisi seperti ini mampu mencegah impotensi.Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy (gambar .8) dan tawarru’ (gambar 10a)menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.SalamSalam adalah gerakan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal(gambar 11). Salam bermanfaat untuk merelaksasikan otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala sehingga mencegah sakit kepala serta menjaga kekencangan kulit wajah.
No comments:
Post a Comment