Awal mula blog adalah web log, tulisan serupa jurnal / buku harian yang ditampilkan di web. Ciri khasnya adalah tulisan tersusun secara kronologis, dengan tulisan terbaru ada pada bagian paling awal / atas. Pada perkembangan selanjutnya web log disebut sebagai blog, dan mulai ditambahkan berbagai fasilitas seperti pengunjung bisa meninggalkan komentar, ada sindikasi dengan menggunakan RSS feed, dan seterusnya.
Blogger adalah sebutan bagi orang yang menulis di blog tersebut. Ada yang menulisnya dengan dobel g, blogger, ada juga yang menulisnya dengan hanya satu g, bloger. Keduanya punya arti yang sama. Syarat seseorang bisa menjadi blogger hanya satu: bisa menulis! Soal teknologi untuk blogging, ada berbagai banyak pilihan di internet, dan banyak layanan yang menyediakan tempat menulis blog secara gratis, seperti wordpress dan blogspot.
Ada pakar “telematika” yang mengira blogger itu punya kemampuan teknis yang lebih, dan bahkan menyamakan blogger dengan hacker. Ini tentu saja hanya menunjukkan betapa tidak pantasnya orang tersebut disebut sebagai pakar, karena kemampuan utama blogger itu hanyalah menulis. Nah, dalam komunitas blogger yang semuanya adalah penulis, ada beberapa yang memang punya kemampuan teknis lebih, ada beberapa yang lebih suka menulis karya seni, ada beberapa yang suka menulis dengan gaya jurnalis, dan seterusnya.
tapi adalah salah besar menganggap blogger itu punya kemampuan teknis di atas rata-rata. Jadi makin lebih memalukan lagi ketika pakar yang sama mengatakan blogger seharusnya bertindak bersama-sama mencegah para “hacker” melakukan perusakan situs. "emangnya bloger itu hacker"
Singkatnya, blogger adalah manusia biasa, dengan kemampuan rata-rata, dengan satu pembeda: ya itu suka menulis titik GLUDAG.
Thursday, December 30
crita lucu
.
(((gambar apel)))
((nu guru anyaran)) Seorang guru wanita sedang mengajar murid2nya di hari pertama masuk sekolah. Diatas papan tulis ia mencoba menggambar buah APEL, lalu sambil membalikkan badannya ia bertanya kepda para murid: (gambar apa ini.?) Tak ayal para murid secara serentak berseru: "PANTAT.!!" Mendengar jawaban tersebut, sang guru menangis sambil setengah berlari mencari kepala sekolah untuk mengadukan perilaku murid-muridnya. Melihat tangisan sang guru wanita tersebut, kepala sekolah tanpa menanyakan alasannya, langsung saja menerjang masuk ke ruang kelas, lalu dengan emosi ia memarahi semua murid: (Kalian sungguh berani2nya mempermainkan seorang guru.! Apa yang kalian lakukan terhadapnya.?!) Sesaat ruang kelas menjadi senyap, semua murid jadi bengong, sang kepala sekolah kemudian menoleh ke arah papan tulis, semakin marah ia ketika melihat apa yang tergambar di papan tulis: (ini sudah keterlaluan, kalian bahkan berani menggambar pantat di papan tulis.!!) Mendengar ini sang GURU wanita pun langsung pingsan. GLUDAG.
(((gambar apel)))
((nu guru anyaran)) Seorang guru wanita sedang mengajar murid2nya di hari pertama masuk sekolah. Diatas papan tulis ia mencoba menggambar buah APEL, lalu sambil membalikkan badannya ia bertanya kepda para murid: (gambar apa ini.?) Tak ayal para murid secara serentak berseru: "PANTAT.!!" Mendengar jawaban tersebut, sang guru menangis sambil setengah berlari mencari kepala sekolah untuk mengadukan perilaku murid-muridnya. Melihat tangisan sang guru wanita tersebut, kepala sekolah tanpa menanyakan alasannya, langsung saja menerjang masuk ke ruang kelas, lalu dengan emosi ia memarahi semua murid: (Kalian sungguh berani2nya mempermainkan seorang guru.! Apa yang kalian lakukan terhadapnya.?!) Sesaat ruang kelas menjadi senyap, semua murid jadi bengong, sang kepala sekolah kemudian menoleh ke arah papan tulis, semakin marah ia ketika melihat apa yang tergambar di papan tulis: (ini sudah keterlaluan, kalian bahkan berani menggambar pantat di papan tulis.!!) Mendengar ini sang GURU wanita pun langsung pingsan. GLUDAG.
wejangan: serat sabdo jati
1: hawya pegat ngudiya ronging budyayu margane suka basuki dimen luar kang kinayun kalising kang gawe sisip ingkang taberi prihatos.
=> jangan berhenti selalulah terus besusaha ber buat kebajikan agar mendapat kegembiraan serta keselamatan serta tercapai segala cita2 dan terhindar dari perbuatan yg bukan2caranya. Haruslah gemar prihatin.
2: ulatna kang nganti bisane kepangguh ngaledehan kang sayektinen awya kleru larasen sajroningati tumanggap demen tumanggon.
=> dalam hidup yg penuh keprihatinan ini pandang lah dengan seksama. intropeksi diri telitilah jangan sampe salah. Endapkan di dalam hati, agar mudah menanggapi sesuatu/mudah mencari jln keluar.
3: pamanggoni aneng pangesthi rahayu angayomi ing tyas wening eninging sejatining isi isine cipta sayektos.
=> dapatnya demikian kalau senantiasa mendambakan kebaikan mengedepan kan pikiran dalam mawas diri sehingga seolah olah hati ini kosong namun sebenar nya akan menemukan cipta yang sejati.
4: lakonono klawan sabaraning kalbu lamon obah miniwasi kesusupan SETAN gundul, ambebidung nggawa kendi isine rupiah katon.,
=> segalanya harus di jlnkan dngan pnuh ksbran, sebab jika bergeser ( dari hidup yg penuh kebajikn ) akn menderita khncuran kemasukan setan gundul yg menggoda membwa kendi berisikan uang bnyk.,
5: lamun nganti korup mring panggawe dudu. Dadi panggonaning IBLIS mlebu maring alam pakewuh ewuh mring pananing ati temah wuru kabes turan.,
=> bila terpengaruh dngan perbuatn yg bukan2. Sudah jls akan menjdi sarang iblis, senantiasa akn mendapat kan kesulitan2, tdk dpt berbuat dngan itikad hati yg baik. Seolah olah mabuk kepayang.,
6: nora kenguh mring pamardi reh budyayu hayuning tyas sipat kuping, penepung panggawe rusuh lali pasibaning gusti ginuntingan dening hyang manan.,
=> bila sudh terlanjur demikian maka tidk tertarik dengan perbuatan yg menuju kepada kebajikan. Segala yg baik akan lari dari dirinya, sebab diliputi perbuatan dan pkiran yg jelek. Dan melupakan tuhan nya. Ajaran nya sudah musnah HANCUR berkeping keping.
7: Parandene kabeh kang samya andulu
Ulap kalilipen wedhi
Akeh ingkang padha sujut
Kinira yen Jabaranil
Kautus dening Hyang Manon
=>Namun demikian yang melihat, bagaikan matanya kemasukan pasir,
tidak dapat membedakan yang baik dan yang jahat, sehingga
yang jahat disukai dianggap utusan Tuhan.
8: Yeng kang uning marang sejatining dawuh
Kewuhan sajroning ati
Yen tiniru ora urus
Uripe kaesi-esi
Yen niruwa dadi asor
=>Namun bagi yang bijaksana, sebenarnya repot didalam pikiran
melihat contoh-contoh tersebut. Bila diikuti hidupnya akan
tercela akhirnya menjadi sengsara.
9: Nora ngandel marang gaibing Hyang Agung
Anggelar sakalir-kalir
Kalamun temen tinemu
Kabegjane anekani
Kamurahane Hyang Manon
=>Itu artinya tidak percaya kepada Tuhan, yang menitahkan bumi dan
langit, siapa yang berusaha dengan setekun-tekunnya akan mendapatkan
kebahagiaan. Karena Tuhan itu Maha Pemurah adanya.
10: Hanuhoni kabeh kang duwe panuwun
Yen temen-temen sayekti
Dewa aparing pitulung
Nora kurang sandhang bukti
Saciptanira kelakon
=>Segala permintaan umatNya akan selalu diberi, bila dilakukan dengan setulus hati.
Tuhan akan selalu memberi pertolongan, sandang pangan tercukupi
segala cita-cita dan kehendaknya tercapai.
11: Ki Pujangga nyambi paraweh pitutur
Saka pengunahing Widi
Ambuka warananipun
Aling-aling kang ngalingi
Angilang satemah katon
=>Sambil memberi petuah Ki Pujangga juga akan membuka selubung
yang termasuk rahasia Tuhan, sehingga dapat diketahui.
12: Para jalma sajroning jaman pakewuh
Sudranira andadi
Rahurune saya ndarung
Keh tyas mirong murang margi
Kasekten wus nora katon
=>Manusia-manusia yang hidup didalam jaman kerepotan,
cenderung meningkatnya perbuatan-perbuatan tercela,
makin menjadi-jadi, banyak pikiran-pikiran yang tidak berjalan
diatas riil kebenaran, keagungan jiwa sudah tidak tampak.
13: Katuwane winawas dahat matrenyuh
Kenyaming sasmita sayekti
Sanityasa tyas malatkunt
Kongas welase kepati
Sulaking jaman prihatos
=>Lama kelamaan makin menimbulkan perasaan prihatin, merasakan ramalan tersebut,
senantiasa merenung diri melihat jaman penuh keprihatinan tersebut.
14: Waluyane benjang lamun ana wiku
Memuji ngesthi sawiji
Sabuk tebu lir majenum
Galibedan tudang tuding
Anacahken sakehing wong
=>Jaman yang repot itu akan selesai kelak bila sudah mencapat tahun 1877
(Wiku=7, Memuji=7, Ngesthi=8, Sawiji=1. Itu bertepatan dengan tahun Masehi 1945).
Ada orang yang berikat pinggang tebu perbuatannya seperti orang gila,
hilir mudik menunjuk kian kemari, menghitung banyaknya orang.
15: Iku lagi sirap jaman Kala Bendu
Kala Suba kang gumanti
Wong cilik bisa gumuyu
Nora kurang sandhang bukti
Sedyane kabeh kelakon
=>Disitulah baru selesai Jaman Kala Bendu. Diganti dengan jaman Kala Suba.
Dimana diramalkan rakyat kecil bersuka ria, tidak kekurangan sandang dan makan
seluruh kehendak dan cita-citanya tercapai.
16: Pandulune Ki Pujangga durung kemput
Mulur lir benang tinarik
Nanging kaseranging ngumur
Andungkap kasidan jati
Mulih mring jatining enggon
=>Sayang sekali “pengelihatan” Sang Pujangga belum sampai selesai,
bagaikan menarik benang dari ikatannya.
Namun karena umur sudah tua sudah merasa hampir
datang saatnya meninggalkan dunia yang fana ini.
17: Amung kurang wolung ari kang kadulu
Tamating pati patitis
Wus katon neng lokil makpul
Angumpul ing madya ari
Amerengi Sri Budha Pon
=>Yang terlihat hanya kurang 8 hai lagi, sudah sampai waktunya,
kembali menghadap Tuhannya. Tepatnya pada hari Rabu Pon.
18: Tanggal kaping lima
antarane luhur
Selaning tahun Jimakir
Taluhu marjayeng janggur
Sengara winduning pati
Netepi ngumpul sak enggon
Tanggal 5 bulan Sela
(Dulkangidah) tahun Jimakir Wuku Tolu,
Windu Sengara (atau tanggal 24 Desember 1873)
kira-kira waktu Lohor, itulah saat yang ditentukan
sang Pujangga kembali menghadap Tuhan.
19: Cinitra ri budha kaping wolulikur
Sawal ing tahun Jimakir
Candraning warsa pinetung
Sembah mekswa pejangga ji
Ki Pujangga pamit layoti
Karya ini ditulis dihari Rabu tanggal 28 Sawal tahun Jimakir 1802.
(Sembah=2, Muswa=0, Pujangga=8, Ji=1) bertepatan dengan tahun masehi 1873).
Subscribe to:
Posts (Atom)